Blogger templates

Kamis, 12 Januari 2012

Saat Dunia Masih Milik Kita.

PART THREE

Saat dunia masih menjadi milik kita, potongan lirik dari lagu andra and the backbone. yang mengajarkan kita untuk tidak menyerah atas apa yang terjadi bahwah keyakinan dan optimisme bisa merubah segalanya. saat kita masih diberi nikmat oleh sang pecipta, maka tidak ada hal yang tidak mungkin, saat ini januari 2012 adalah bulan yang membahagiakan buat aku juga menjadi bulan yang apa yang menjadi amanah buat aku tidak lagi bisa saya jaga, bukan karena kau tak mampu menjaga tapi karena ada hal yang membuat amanah itu pergi, tapi satu yang kuyakini tak ada sesuatu terjadi tanpa rencannya.

Hatimu masih milikku saat ini, tapi hal itu tak berlaku buat kamu yang kini sedang serius meraih titel S2 yang menjadi impian setiap mahasiswa dan kebanggan keluarga. Dulu sebelum kebaikan itu datang di hadapanku dalam wujud dirimu, aku baik-baik saja menjalani hidup, syaraf-syarafku masih bisa berfungsi sebagaimana fungsinya yaitu mengirim sensor yang telah diperintahkan otak kepadanya, tapi kini seakan mereka tak mau menuruti perintah otak tapi malah menuruti perintah hati aku yaitu hanya mampu memikirkan bentuk wajahmu hanya itu yang dapat mereka lakukan tak ada yang lain jika aku memerintahkan meraka untuk melakukan hal lain seakan mereka menolak dan tak merespon tapi jika kuperintahkan mereka untuk  memikirkanmu tak perlu komando lama memory tentang kamu seakan-akan di keluarkan dari setiap tampat penyimpanan data yang ada di kepalaku ini, aku hanya heran mengapa hal ini bisa terjadi dan itu berlangsung hingga sekarang setelah hampir lima tahun bola mataku tak menangkap warna dirimu.

Derrrrtttttttttt...derrrrtttt.....derrrrtttttt...., handphone aku bergetar di atas meja dekat laptop yang masih menyala, sengaja memang aku tak mengaktifkan nada dering handphone aku, sebab aku kadang tak mau terganggu dengan suara handphone di saat aku masih tidur atau sedang melakukan aktifitas di kantor terlebih lagi aku orangya tidak menyukai nada dering, aku lebih suka handphone aku hanya bergetar saja. Kuangkat kepalaku melihat handpone aku dan melihat siapa yang menelpon aku selarut ini, syaraf mataku mengirim pesan ke otakku dan di proses untuk menghasilkan informasi dan hasilnya adalah aku tahu nomor itu adalah nomor kamu Firda, gadis yang dulu bisa ku panggil dengan panggilan sayang indha. Assalamu alaikum kata dia suaranya masih tidak berubah masih seperti saat dulu dia manja meminta di pesankan Nasi goreng, saat aku lagi siap-siap ke rumahnya menjemputnya, sebab malam minggu telah tiba, malam buat aku dan dia jalan-jalan menyusuri kota Makassar sambil bercerita tentang rencana-rencana yang akan datang, saat itu mirip dengan kalimat pertama saya di tulisan ini "saat dunia masih milik kita". Wa'alaikum Salam warahmatullahi wabaratuh balas'ku atas salam yang dia ucapakan, apa kabar'ta, sapa dia, "baik, kalau kau bagimana", balasku "baik juga" ucapnya, lalu tak pernah kukira sebab tak mungkin dia mengucapkan hal itu tapi nyatanya ia, "selamat tahun baru", ucapnya wow sebuah kata yang sangat berarti bagiku walau aku tak tahu itu diucapkan tulus atau biasa-biasa saja.  Tapi jika indha yang mengucapkannya tak apalah walaupun itu basa-basi, yang penting aku telah menjalin silaturahmi dengannya yang selama ini putus, indha ternyata tak merayakan tahun baru di Makassar seperti tahun-tahun sebelumnya, saat ini indha berada di maneje, salah satu kabupaten di sulawesi-barat, katanya sedang menjalani aktivitas yang lain dari biasanya, diapun sempat menanyakan lagi acara apa di malam pergantian tahun ini, aku menjawabnya seperti bisa, sebab aku jaga image sedikit biar tidak di bilang lebay hahahahaha, aku juga tak lupa menanyakan kabarnnyan Bunda panggilam buat ibu kandungnya indha, kabarnya bagaimana, dan hampir sama kasusnya dengan lagunya sammy "sedang apa dan dimana"  wkwkwkwkwkwk kok pake contoh syair musik segala yach, tak sampai lima menit saya berbicara dengannya diapun menekan tombol mati di handphonenya secara otomatis suaranya yang masih ingin saya dengar kini terputus, tapi sebelum mematikan handphonenya dia sempat mengucapkan, ucapan salam, itu bagiku adalah doa dan penyemangat hidup'ku hahahahahaha.

Deru suara Air Conditioner yang ada dalam ruangan mobil yang kau tumpangi menuju lokasi kerja, membuat aku seakan mendengar musik hingga akhirnya tertidur dan bermimpi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar