a.k.a Kecepatan Rana dalam bahasa indonesia . Shutter adalah semacam
layer yang menutup sensor . Pada waktu kita men-jepret , Shutter ini
akan terbuka selama bbrp waktu sehingga sensor bisa merekam cahaya yang
masuk melalui lensa . Durasi pembukaan shutter inilah yang dikenal
sebagai Shutter Speed . Logikanya , semakin lama shutter dibuka akan
semakin banyak cahaya yang masuk . Dan sebaliknya semakin cepat shutter
dibuka maka makin sedikit cahaya yang terekam .
Satuannya detik . Satuannya lebih mudah dipahami ketimbang satuan
Aperture . Untuk mengurangi banyaknya cahaya yang masuk menjadi setengah
sebelumnya (-1 stop ), waktu Shutter Speed tinggal di bagi 2 . Dan
sebaliknya , untuk menambah cahaya menjadi 2x sebelumnya ( +1 stop )
tinggal di kalikan 2 . Pada kamera Nikon D50 , nilai Shutter Speed yang
dapat digunakan pada kamera adalah 60 , 32 , 16 , 8 , 4 , 2 , 1s , 1/2 ,
1/4 , 1/8 , 1/16 , 1/32 , 1/64 , 1/125 , 1/250 , 1/500 , 1/1000 ,
1/2000 , 1/4000 . 1/4000 . Range nilai Shutter Speed pada kamera
tipe/merk lain kurang lebih sama . Pada beberapa kamera pro ,
kecepatannya bisa sampai 1/8000s . Cukup cepat untuk memotret peluru
yang melesat !!
Slow Shutter Speed
Teknis dengan menggunakan shutter speed yang rendah ( nilai besar ) .
Biasa digunakan pada kondisi kurang cahaya , shutter dibuka lebiiih
lama agar kamera dapat mengumpulkan cukup cahaya untuk menghasilkan
gambar yg kita inginkan . Jika kita memotret suatu scene dengan beberapa
obyek yang bergerak , akan menghasilkan sebuah efek baru yang keren .
Misal memotret lalu lintas di malam hari menimbulkan efek “jalur
cahaya” / lightrail . Lampu dari mobil2 yang berseliweran direkam dalam
sensor .
Foto by ^sean, on Flickr
Slow speed juga bisa menimbulkan kesan dinamis pada foto
kita . Seperti pada foto air dibawah . Foto ini aga tricky karena
diambil pada siang hari dimana masih banyak cahaya . Triknya adalah
kita mengurangi cahaya yang masuk ke sensor dengan memasangkan sebuah
atau beberapa (stack) filter ND ( Neutral Density ) . Filter ini akan
mengurangi cahaya bberapa kali dari semula ( tergantung level filter ND
) sehingga kondisi banyak cahaya pun akan tampak seperti malam .
Foto by jurvetson, on Flickr
Atau yang lebih extreem dengan menggunakan mode BULB dimana
shutter akan tetap dibuka selama kita menekan tombol shutter . Biasanya
cuman ada di kamera DSLR ( beli beli hehehe ) . Di malam yang gelap
sekalipun , kita tetap bisa menangkap momen yang ada ,seperti merekam
lintasan bintang-bintang di langit.
Foto dibawah ini diambil dengan shutter speed = 16 menit .
Foto by stignygaard, on Flickr
Slow Shutter Speed dan Tripod
Tripod adalah suatu yg mutlak dibutuhkan jika kita ingin berexperimen
dengan foto-foto slow speed . Alasannya karena kamera harus ditopang
oleh obyek lain selama shutter terbuka . Jika tidak , maka foto yang
dihasilkan akan blur karena kamera goyang geser kesana kemari . Manusia
normal ga akan kuat berdiri diam memegangi kamera selama bbrp sec tanpa
goyang . Kecuali ente manusia robot yang bisa meng-hibernate diri
sendiri :p . Well , tidak harus tripod sih .. obyek lain seperti karung
pasir juga bisa . Yang penting cukup solid untuk menahan kamera selama
shutter terbuka . Okeh ?
High Shutter Speed
Ini teknik menghasilkan foto dengan kecepatan shutter yang tinggi
(nilai rendah) . Kalau yang ini tidak perlu tripod . Cukup dipegang
manual oleh kita dan foto yang dihasilkan dijamin tokcer . Teknik ini
berguna untuk menangkap sebuah momen yang terjadi . Memberhentikannya
tepat di posisi yang kita inginkan . Biasanya digunakan untuk sport ,
satwa .
Foto by Thomas Hawk, on Flickr
Atau dengan menambahkan sensor suara kita bisa menangkap momen ketika balon meletus .
Foto by ttstam, on Flickr
Normal Speed
hehehe ini mah karangan saya sendiri . Maksudnya speed shutter yang
biasa digunakan sehari-hari . Di fotografi ada sebuah aturan yang
menyatakan bahwa shutter speed ideal untuk menghasilkan gambar yang
tajam (tidak blur) adalah minimal sama dengan panjang Fokal dari lensa
yang kita gunakan . Misal , kita hendak memotret sebuah obyek dengan
panjang Fokal 200mm maka shutter speed yang idealnya adalah 1/200sec .
Untuk DSLR dengan crop factor 1,5x (Nikon) maka panjang fokalnya harus
dikalikan 1,5 dulu..berarti minimal shutter speed adalah 1/300sec !!
Setting shutter speed 1/300sec mudah didapatkan pada siang hari . Malam
hari ? jangan harap .. Jadi pinter-pinter lah mencari sikon dan paham
setting kamera agar kita mendapatkan shutter speed yang ideal . Itu aja
sih intinya .. biar foto yg dihasilkan tidak blur ..
Eh foto blur tidak selalu jelek lho .. tajam juga tidak selalu bagus .
Tergantung anda bos !! sang fotografernya . Jika kebetulan ada ingin
meng-invoke sebuah “ketidakjelasan” lewat sebuah foto yg blur .. ya
monggo !! asal penikmat foto juga mengerti maksud anda .. ya beres !!
Itulah asyiknya fotografi.. UNLIMITED !!! . Tapi untuk kondisi normal
kan biasanya orang prefer foto yang tajam dan tidak blur tho ? ya tho ?Kaitan dengan Exposure
Seperti yang sudah saya ulas sebelumnya di Belajar Mengenar Aperture
, exposure adalah kemampuan kamera untuk mengumpulkan cahaya yang
masuk . Cahaya ini makanannya kamera .. Terlalu banyak foto yang
dihasilkan akan terang benderang , terlalu dikit akan kegelapan . Pada
umumnya , kita prefer yang tengah-tengah saja . Shutter Speed adalah
salah satu dari 3 elemen penentu exposure . Lainnya adalah Aperture (
baca artikel sebelumnya ) dan ISO / ASA . Aperture dan ISO-pun juga
bisa di atur dalam kamera , menentukan banyaknya cahaya yang masuk ke
kamera .
Misal kita ingin menangkap momen sebuah artis rocker yang sedang
manggung pada malam hari . Namanya rocker suka jingkrak-jingkrak , nah
kita ingin menangkap ketika dia lagi jingkrak
. Karena malam hari , kamera kekurangan cahaya untuk merekam momen
itu . Hemat saya , minimal speed 1/500sec lah .. Untuk mencapai speed
sekian kita bisa merubah settingan 2 elemen lain yaitu Aperture dan ISO
. Aperture , kita setting nilainya sekecil mungkin (bukaan besar) dan
ISO sebesar mungkin . Berdoaaa dan bersyukur agar dapat speed yang kita
inginkan . Jika tidak , cari sudut lain yg mungkin memberikan banyak
cahaya lebih.. atau ganti kamera / lensa . Kameran / Lensa-lensa
Sumber : http://tukangmoto.wordpress.com/