Blogger templates

Sabtu, 12 Mei 2012

Ayah...

juma't malam tgl 12 mei 2012, jam di laptop'ku menunjukkan angka 12:58 Wita, harusnya kelopak mata'ku sudah bisa beristirahat dari segala aktivitasnya yang telah iya penuhi dari pagi tadi hingga malam, tapi mengapa masih saja mereka tak mau menutup. Kejadian hari ini akan menjadi sebuah sejarah dalam hidup keluarga'ku nantinya, akan menjadi sebuah cerita untuk generasi yang akan datang tentang harta yang membutakan kita semua, karna harta manusia tak lagi mengigat dari mana mereka berasal dan untuk apa mereka ada di bumi, bukankah semua yang diberikan Allah.SWT adalah amanah dan kalian akan mempetanggung jawabkan nantinya dihadapan-NYA.

Tapi tak jarang manusia hanya mementingkan kehidupannya di dunia ini sebab untuk kehidupan berikutnya adalalah urusan nanti istilahnya yang penting mereka senang saat ini. Keserakahan akan harta menjadi mendung di atas atap rumah'ku saat ini, aku tak tahu kemana nanti mendung itu akan menumpahkan nafsunya untuk memiliki walaupun itu di ambil dengan cara tidak sopan, atau budaya kita disebutkan dengan sipakatau, entah itu saudara, tante, ataupun yang ada hubungan darah, harta tidak memandang itu, jika nafsu ingin memiliki tiba keserakahan sudah bercokol di otak'mu maka kau akan di perbudaknya, selamanya kau tak akan puas dengan 1 atau 5 atau bahkan sampai berhektar tanah di lemari antik'mu  dalam bentuk sertifikat, seakan-akan kau telah memenangi pertempuran ini, kau bangga sengala yang kau punya, tau belum tentu di hadapan-NYA.

Pukul 01:13, aku masih menulis di temani sebuah lagu dari Ebiet G Ade, judulnya menjaring matahari. Mata'ku masih belum terasa lelah, sensor syarafnya masih saja kuat untuk memandang laptop di hadapan'ku, kembali ke tentang keserakahan, ternyata apa yang selama ini aku sering lihat di sinetron ataupun Ftv kini aku bisa saksikan, merasakan dan terharu, karna hal ini menjadi cobaan buat aku dan keluargaku. Ayah andai Engkau masih ada disini mungkin aku tak akan memikul beban seberat ini, aku tak sanggup, aku tak mampu, aku letih, tapi kuyakinkan diriku bahwah Allah tak akan memberikan cobaan kepada hambanya jika tak mampu menanggungnya dan aku yakini itu. 

Selepas menghadap-NYA, aku tertunduk merenunggi yang menjadi masalahku saat ini, sambil mengadahkan tangan ini ke atas sebatas wajahku aku memohon padanya agar aku di berikan perlindungan, dari segala marabahaya dunia, fitnah dan musibah, Ya Allah aku mohon panjang'kan umur ibu'ku agar aku bisa membahagiakannya, menuanaikan niat'ku untuk mengantarkannya melihat rumah-MU Ya Allah, Kabbah'mu, tanah suci-MU, aku mohon Ya Allah kabulkan'lah doa'ku ini, dan saat semuanya itu telah aku penuhi Engkau boleh mengambil nyawa'ku Ya Allah, tapi sebelum niat'ku itu terlaksana mohon panjangkan umur'ku ini Ya Allah. AMIN Ya Rabbal Alamin.

Aku tahu masalah ini terlalu berat buatku, segala muslihat yang di tujukan kepada keluarga'ku , mungkin tak bisa aku balas tapi, aku tahu Engkau tak buta Allah, engkau tahu mana yang benar dan mana yang salah, mana yang ingin engkau uji mana yang tidak, dan bukankah jika seorang hamba'mu berhasil melewati ujian, Engkau akan mengangkat derajat hamba'mu itu sepuluh derajat, semoga sepuluh derajat itu bisa aku dapat'kan dan keluargaku.

Ayah...maafkan aku hingga saat ini belum bisa membahagian'kan ibuku, adik'ku dan membanggakan keluarga, maaf juga jika aku tak mampu menjaga amanah yang kau berikan, harta yang engkau wariskan sebentar lagi bukan menjadi mili'ku, ayah aku tak sanggup melawan semua yang ada di hadapan'ku aku hanya seorang yang lemah ayah dan semoga engkau di sana tahu itu. Jika saat itu tiba aku mohon ayah jangan engkau salah'kan aku sebab aku telah berusaha untuk bertahan disini ayah, tapi aku lebih baik mengalah biarlah mereka menikmati kemenangan mereka, menertawakan aku disini tentang apa yang terjadi, tapi semoga ayah di sana selalu dalam lindungan-NYA, di lapangkan kuburnya, diberi cahaya yang terang benderang di lapangkan kuburnya dan di terima amal ibadahnya serta di ringakan siksanya, Ya Allah sayangi'lah kedua orang tua'ku sebagaimana mereka menyayanggi'ku di waktu aku kecil. Amin,

Ya Allah...semoga engkau memberi petunjuk buat aku dan keluarga'ku dalam menghadapi ujian ini Ya Allah, aku mohon petunjuk-MU Ya Allah dan semoga Engkau mendengar Do'aku ini, dan terakhir beri kesehatan untuk Ibu dan adik-adik dalam menjalani semuanya. Amin Ya Rabbal Alamin.

Pukul 1:36 aku terpejam bermimpi bertemu ayah....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar